Rabu, 08 Januari 2014

MENCARI-CARI KESALAHAN

Mulutku tak bersua sekejap, ketika saat kau sudah dengan yang lain
Entah apa yang terbesit dalam hati busukmu,
Kau tuduhkanku dengan yang lain,
Tertawa semu hanya yang bisa ku perbuat,
Perbudakan oleh cinta kini sudah mulai tak nampak  .. . . . . . ,
Hahahahahahahah . . . . .. . . . ,
Kamu hanya menambah daftar wanita yang kembali bisa mengiris jauh kedalam,
Kamu hanya memperkuat kesalahan argumenku . . . . . . .
“tak mungkin wanita bisa permainkan perasaan “
Apapun itu aku tetap bersyukur . . . .. .
Tebantahkan lagi kini argumenku oleh tiupan tuduhanmu . . . . . .
Hanya mencari alasan dan kesalahan orang yang mampu kau perbuat kini . . . . ..,
silahkan kau jilat kembali ludah yang telah kamu kira itu tak mungkin . .. .
Seakan aku tak mampu lagi untuk berucap kata
Sediktpun aku tak bisa melawan himpitan kemauanmu . . . . . . . .
Sesak dalam kini mulai menggerayutiku,
Kau hempaskan seketika,setelah tuduhanmu
Bingkai yang sudah kita rajut,hanya bisa terkoyak oleh kemunafikan . . . . . . .,
Aku tau . . . . .dan aku sadar,aku hanya seonggok manusia tak berarti,
Entah mungkin masih ada atau tidak satu sisi yang mungkin masih bisa berikanku kebahagiaan  . . . . . .
Disini,dan olehmu,aku kembali tertipu ucapan paitmu,
“terima kasih atas tuduhanmu,kini atau nanti,atau mungkin bahkan entah kapan aku kan kembali berani membuka hati”
Hanya sekedar ada rasa bimbang dan ada keraguan dari sosok wanita . . . . . . .

Terima kasih wahai kemunafikan ! ! !

LEMBAR AWAL TAHUN

Pergantian  angka tahun nammpaknya berbuah hasil dengan sedikit air kedamaian
Namun bimbang paksakan suasana untuk ingin
menggerayuti  pikiran akan sosok yang ingin  aku hampiri
ada saat untuk itu, tapi kini saku nampaknya sedang kurang berseirama
antara penyesalan dan menyesali,dan keinginan untuk bergelut dengan keadaan

iya atau tidak saling berlomba untuk mendahului
entah siapa yang akan memenangkan perlombaan kebimbangan tersebut
kalo memang nyata, harusnya ku harus berubah sedikit jantan tuk buktikannya
hanya sekedar penghilang penat di taun yang telah berganti

beberapa onggok nokturnal masih belum juga pejamkan untuk dapatkan mimpi
berharap ada sesuatu yang memang ada dan nyata
tak pernah saksikan sang sunrise di awalnya pagi
hanya untuk sekedar meraih mimpi yang belum pasti di dapat

belum juga berdering kabar tentang mereka yang sakit dalam kemanusiaan
wanita-wanita penghibur yang ingin dihibur nampaknya
wahai  sang indah yang beriringan dengan waktu yang kian habis oleh kegelapan
dan tak tau kemana mereka akan pulang dan di pulangkan
sedikit isyarat untuk bercengkrama dalam kemesraan di ruang pelampiasan


KURINDU MANJA JOGJAMU

Sedikitpun tak ada sangkaan berfikir macam yang aku terka
Segalanya mulai  sangat indah dan tak ragu untuk itu
Anggapan kakak ataupun semacamnya . . . .pula dapat dikiaskannya
Awaliku dengan berucap terimakasih pada beliau
Akankahku dapat mimpi berulang kali untuk hal seindah itu
Dan tak sekedar harapan mimpi yang semu . . . . .nyatalah yang aku harapkan selalu
Derasnya guyuran Sang Kuasa saat itu menambah hangatnya dingin malam itu
Kau datang membawa raut kebingunganmu
Aku tau,dan sangat  tau engkau dari yang lain sangat berbeda
Ku biarkan kau untuk lebih mengenal yang lain dalam kata temanku
Waktu nampaknya tak bersahabat saat itu
Untuk yang lain  . . .tetapi tidak aku ! ! !
Maaf teman aku bersama bidadariku saat ini
Hahahahha . . . .
Sedikit curang tapi itu perlu
Hingga saat semakin dekatmu datang
Bersamaku kau duduk seirama menikmati jalan Jogja nanti
Tak kusadari manjamu saat itu sekejap menggeliat
Sungguh aku bingung apa yang kurasa . . . . . .
Senang yang benar-benar didamba olehku semenjak dulu
Kau sandarkan kepala dengan hitam rambutmu tepat di pundakku
Usapan lembut ku susulkan kembali agar kau juga rasakan sama
Ohhhh , , ,sungguh baru pernah kurasakan semacam ini
kau begitu berbeda,sangat berbeda ! ! !
kaulah yang benar-benar ku damba
cinta . . .. .itukah dirimu yang benar-benar ?
ingin kembali rasakan yang semacam
AKU RINDU MANJA  JOGJAMU ! ! ! !


In love with Sheha Rimayatul Fiqih

KETULUSAN YANG TERKOYAK KERAGUAN

Sesal . . . . .sesal . . . .sesal . . . . . .
Kenapa hanya kata itu yang selalu menggerayuti pikiranku
Tak ada kata lainkah dalam kamus otak jiwaku
Heeeeeemm . . .
Manusia memang,
Selalu lekat dengan kesalahan
Begitu pula diriku
Adakah secerca harapan yang mungkin takan sirna dideru bayu
Akankah  tak sekalipun, . . . .? ? ? ?
Tak pantaskah diriku, . . . . .  ? ? ? ?
Selalu salah memang . . .
Dan selalu mencari kesalahan
Apa lagi yang mungkin dapat ku buktikan ? ?
Semua sudah kubayarkan hanya demi pembuktian ketulusanku
Tapi semua sirna,seolah pondasi cakar ayampun hancur berantak hanya karna tertiup olehmu . .  .. 
Telah aku yakinkan satu hati,dan itu kamu
Nampaknya hanya keraguan yang masih ada dalam narunimu
Entah apalagi yang harus aku lakukan
Seolah cermin ketulusan telah terkoyak hanya karena batu keraguan
Semua laku itu salah ?
Apakah diam sebagai jawaban dari segalanya . . . .  ? ?
Disini aku hanya mau kamu takan sesali
Jangan kau pukul,remukan hati kesekian kali
Andai . . . .
Bila . . . .
Misal . . .
Andai memang aku mau berandai . .
Bila memang aku mau membila
Misal memang aku mau memisalkan . .
Tak mau lagi berandai bila hanya pemisalan
Kepastian dan tak ada lagi keraguan
Cukup, hanya itu tak lebih ! ! !

SUNGGUH HANYA KAMU YANG AKU SAYANG ! !

JAWABAN TERANG TUK TEMANIKU

Gemericik dentingan kalbu mulai terdengar jelas dalam hati
Sosok indah yang tadinya hendak pudar disapu keraguan
Ampun . . . . . .,
bayang-bayang yang mulai mengusik kesendirian dalam kepiluan
Entah apa,dan entah bagaimana yang ada kini kau mampu kaburkan kekhawatiranku
Dan yang aku harapkan itu tak sebatas semu sayu
Kini kau hadir dan kikiskan keraguan,
Hanya keyakinan dan berharap yakin yang menjulang
Jika memang kau ada hati untukku,
Biarkan aku memupuk tuk dapat aku semai kembali indahnya,biar aku tak lagi tertatih

Seonggok batupun akan lebur olehmu,apalagi hati
Seakan dalam kegelapan sekalipun menjadi terang
dalam kesunyianku sendiri berharap kaupun sinari
indah yang aku rasa takku harapkan hanya sebatas peneduh kegelapan
semoga mampu kau hadirkan lembaran baru yang benar-benar tak ternodai kemunafikan
kekampanganku tanpamu mungkin,atau bahkan tak lagi mungkin tapi memang nyata
ku harap kau juga rasakan hal sama
indahnya kita tenun bersama
tuk menuai bersama pula apa yang nantinya indah buat bersama

hanya satu harapan . . . . . . .jawaban terang tuk temaniku

JANJI SETIAMU ITU PENGHIANATAN

By : Irzal
Janji yang telah kita ucap di waktu lampau mungkin hanya sekedar pemanis hubungan
Harapan yang kau beri seolah-olah membuatku memiliki dirimu seutuhnya
Aku bangga memilikimu saat itu, hingga aku bangga busungkan dada untuk yang lain ketahui
Benar-benar baru pernah rasakan ketulusan, keiklasan, dan perhatian atau bahkan keterbukaan sosok wanita
Tapi maaf, anda Nampak kurang pantas untuk kusebut itu saat sekarang
Hanya aspartame sekejap yang kau hadirkan untuku . . . . .kecut, kelam,dan berbagai yang dirasa indra kalbuku

Tak nampak seperti bunga tidur yang aku terka-terka sebelumnya dan pula begitu yang aku sangka
Memang sudah jadi rencana atau niatan  . . . .kau hanya tanamkan janji yang terucap
Tak sempat ku terka, atau memang logikaku yang tak menjamah sejauh itu, Itu semua karna aku yakin ,memang yakin terhadapmu!!!
Umbaran janjimu tak seharusnya kau bisikan atau bahkan kau harus kenakan pengeras suara agar aku lebih yakin akan dirimu
Tak perlu memang . . . .itu tak perlu !!!!
Karena tanpa itupun aku sudah yakin yang benar-benar yakin

Setiap lorong gelap pasti akan ada bercak cahaya, entah itu bercak kemunafikan sekalipun
Dan memang benar akan itu semua . . . .kau buat seolah-olah memang sepenuhnya kesalahan dariku, tapi maaf sebelumnya . . . .anda nampaknya salah sekarang tidak selalunya benar untuk membenarkan
Kuperjuangkan buliran keringatku meski tidak secara materi tapi hati, akupun sadar akan keadaanku
Sekarang memang kau dapati daya itu, segenggam otoritas kau telah raih untuk lakukan itu terhadapku
Tapi sayang . . . .aku memegang teguh janjiku terhadapmu !!!!
Tak sekeji itu aku tikam ibu sendiri, namun tidak dirimu
Seakan-akan janji hanyalah perkataan yang kau ucap dan cukup dilupakan setelahnya

Tak ada banyak harapanku untuk mengemis, meski sadar aku memang kurang berada
Masih mampu diri ini untuk peras keringat demi dapatkanya tidak terkecuali darimu
Jujur memang dalam diri selalu terbesit untuk itu, dapatkan sesuatu meski hanya sehelai penutup raga
Akupun sadar bukan untukku itu,hanya sekedar bermimpi saja

Berawal dari bercak itulah kau temui jalan kemunafikan
Seraya kau bangga dengan “skakmat” darimu terhadapku
Salah besar . .. . .benar-benar salah besar
Hanya sekedar pengisi kekosongan statusmu mungkin anggapanku terhadapmu, namun tak ingin menuduh sejauh itu
Tapi sepertinya nyata bukan ? memang itu yang menjadi fakta !
Seolah kau anggap diri ini sebagai mainan yang habis batre tinggal pergi

Sakit benar-benar hingga cengkramanya menusuk begitu dalam aliran denyut hati
Terlebih kau buat sang bunda kucurkan air kekecewaan
Tersedu beliau terhadapku . . . .
Maaf bunda,salah diri ini termakan janji busuk sang berjilbab


Suatu saat kan kau rasakan sama
Dan satu hal yang terbukti, bahwa kebenaran akan selalu menang meski pada akhir
Percuma kau jalankan sebagai makhluk beragama, percuma kau kenakan penutup kepala . . . . .janjimu tak kau tepati
Dan satu hal, kau tak perlu lagi yakinkanku dengan sumpah serapahmu ! !

18 Juni 2013 02.56

CINTAMU,KEDIKTATORANMU


Kau tampar q seraya bangga,karena q kibarkan kain putih,
Kediktatoranmu akan cinta kali ini memeng benar2 mutlak ……….
Tak lagi ada daya sedikpun mengangkat diri dari injakan kakimu
Hebat memang………
Tangguh memang………
Kuat memang………….
Menang memang sekarang dirimu terhadapq!!!!
Di anggap manusia????masih bisakah itu terjadi????
Oohhhhhhhh…….
Bahkan tidak lagi pantas untuk di anggap,
Sang diktatorpun bersua kpadaq “hewan pengemis cinta itulah dirimu”
Hahahhaa……banggakah kau menyanjungq seperti itu????
Bahkan kambingpun tak akan sudi mengemis segenggam rumput,tapi knapa q masih saja mengemis tuk dapatkan satu rupiah cinta dari kediktatoranmu…
Kau hunduskan pedang cinta kepadaq,kemudiankembalii kau tarik dan kau hunduskan ke yg lain
Itukah dirimu seorang manusia?
Tak ada manusia sekeji itu!!!!!
Hayyyyyyyyyyyy…….kau harus sadar pengemis!!!!!!
Bangun dari lelap mimpimu!!!!!nyatanya argumen itu sekarang terbantahkan
Itulah drimu wahaai diktator,hahahahhahha…

Terimakasih,q sangat berterimakasih kepadamu!!!kau ajarkan segalanya…..mwah…...mwah……….