Rabu, 08 Januari 2014

JAWABAN TERANG TUK TEMANIKU

Gemericik dentingan kalbu mulai terdengar jelas dalam hati
Sosok indah yang tadinya hendak pudar disapu keraguan
Ampun . . . . . .,
bayang-bayang yang mulai mengusik kesendirian dalam kepiluan
Entah apa,dan entah bagaimana yang ada kini kau mampu kaburkan kekhawatiranku
Dan yang aku harapkan itu tak sebatas semu sayu
Kini kau hadir dan kikiskan keraguan,
Hanya keyakinan dan berharap yakin yang menjulang
Jika memang kau ada hati untukku,
Biarkan aku memupuk tuk dapat aku semai kembali indahnya,biar aku tak lagi tertatih

Seonggok batupun akan lebur olehmu,apalagi hati
Seakan dalam kegelapan sekalipun menjadi terang
dalam kesunyianku sendiri berharap kaupun sinari
indah yang aku rasa takku harapkan hanya sebatas peneduh kegelapan
semoga mampu kau hadirkan lembaran baru yang benar-benar tak ternodai kemunafikan
kekampanganku tanpamu mungkin,atau bahkan tak lagi mungkin tapi memang nyata
ku harap kau juga rasakan hal sama
indahnya kita tenun bersama
tuk menuai bersama pula apa yang nantinya indah buat bersama

hanya satu harapan . . . . . . .jawaban terang tuk temaniku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar