Rabu, 08 Januari 2014

KETULUSAN YANG TERKOYAK KERAGUAN

Sesal . . . . .sesal . . . .sesal . . . . . .
Kenapa hanya kata itu yang selalu menggerayuti pikiranku
Tak ada kata lainkah dalam kamus otak jiwaku
Heeeeeemm . . .
Manusia memang,
Selalu lekat dengan kesalahan
Begitu pula diriku
Adakah secerca harapan yang mungkin takan sirna dideru bayu
Akankah  tak sekalipun, . . . .? ? ? ?
Tak pantaskah diriku, . . . . .  ? ? ? ?
Selalu salah memang . . .
Dan selalu mencari kesalahan
Apa lagi yang mungkin dapat ku buktikan ? ?
Semua sudah kubayarkan hanya demi pembuktian ketulusanku
Tapi semua sirna,seolah pondasi cakar ayampun hancur berantak hanya karna tertiup olehmu . .  .. 
Telah aku yakinkan satu hati,dan itu kamu
Nampaknya hanya keraguan yang masih ada dalam narunimu
Entah apalagi yang harus aku lakukan
Seolah cermin ketulusan telah terkoyak hanya karena batu keraguan
Semua laku itu salah ?
Apakah diam sebagai jawaban dari segalanya . . . .  ? ?
Disini aku hanya mau kamu takan sesali
Jangan kau pukul,remukan hati kesekian kali
Andai . . . .
Bila . . . .
Misal . . .
Andai memang aku mau berandai . .
Bila memang aku mau membila
Misal memang aku mau memisalkan . .
Tak mau lagi berandai bila hanya pemisalan
Kepastian dan tak ada lagi keraguan
Cukup, hanya itu tak lebih ! ! !

SUNGGUH HANYA KAMU YANG AKU SAYANG ! !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar