Rabu, 08 Januari 2014

MENCARI-CARI KESALAHAN

Mulutku tak bersua sekejap, ketika saat kau sudah dengan yang lain
Entah apa yang terbesit dalam hati busukmu,
Kau tuduhkanku dengan yang lain,
Tertawa semu hanya yang bisa ku perbuat,
Perbudakan oleh cinta kini sudah mulai tak nampak  .. . . . . . ,
Hahahahahahahah . . . . .. . . . ,
Kamu hanya menambah daftar wanita yang kembali bisa mengiris jauh kedalam,
Kamu hanya memperkuat kesalahan argumenku . . . . . . .
“tak mungkin wanita bisa permainkan perasaan “
Apapun itu aku tetap bersyukur . . . .. .
Tebantahkan lagi kini argumenku oleh tiupan tuduhanmu . . . . . .
Hanya mencari alasan dan kesalahan orang yang mampu kau perbuat kini . . . . ..,
silahkan kau jilat kembali ludah yang telah kamu kira itu tak mungkin . .. .
Seakan aku tak mampu lagi untuk berucap kata
Sediktpun aku tak bisa melawan himpitan kemauanmu . . . . . . . .
Sesak dalam kini mulai menggerayutiku,
Kau hempaskan seketika,setelah tuduhanmu
Bingkai yang sudah kita rajut,hanya bisa terkoyak oleh kemunafikan . . . . . . .,
Aku tau . . . . .dan aku sadar,aku hanya seonggok manusia tak berarti,
Entah mungkin masih ada atau tidak satu sisi yang mungkin masih bisa berikanku kebahagiaan  . . . . . .
Disini,dan olehmu,aku kembali tertipu ucapan paitmu,
“terima kasih atas tuduhanmu,kini atau nanti,atau mungkin bahkan entah kapan aku kan kembali berani membuka hati”
Hanya sekedar ada rasa bimbang dan ada keraguan dari sosok wanita . . . . . . .

Terima kasih wahai kemunafikan ! ! !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar